HRD dalam Mengembangkan Employee Engagement Survey
![]() |
| HRD dalam Mengembangkan Employee Engagement Survey |
Strategi HRD dalam Mengembangkan Employee Engagement Survey yang Efektif
Tim Sumber Daya Manusia (HRD) memegang peranan krusial dalam mengembangkan dan menerapkan employee engagement survey, yaitu survei untuk mengukur tingkat komitmen, motivasi, dan kepuasan karyawan terhadap perusahaan. Survei ini bukan sekadar formalitas tahunan, melainkan alat strategis untuk memahami pengalaman kerja karyawan secara mendalam dan menemukan area yang dapat ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan HRD untuk merancang dan melaksanakan employee engagement survey yang efektif:
1. Perencanaan dan Penentuan Tujuan
Tahap pertama adalah menentukan tujuan dan arah survei. HRD perlu memahami secara jelas apa yang ingin diukur dan bagaimana hasilnya akan digunakan untuk mendukung strategi bisnis perusahaan.
-
Tentukan tujuan utama: Apakah ingin mengetahui faktor yang paling memengaruhi engagement, mengidentifikasi penyebab menurunnya motivasi di tim tertentu, atau mengevaluasi dampak dari program pengembangan karyawan yang baru diterapkan.
-
Libatkan pemangku kepentingan: HRD sebaiknya bekerja sama dengan manajemen dan pimpinan tim agar survei selaras dengan visi dan prioritas perusahaan. Pendekatan kolaboratif ini membantu memastikan hasil survei akan benar-benar relevan dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan strategis.
2. Desain Survei dan Penyusunan Pertanyaan
Tahapan desain merupakan inti dari keberhasilan survei. Pertanyaan yang disusun harus mampu menggali persepsi, emosi, dan pengalaman karyawan secara objektif.
-
Buat pertanyaan yang relevan dan spesifik, mencakup indikator seperti:
-
Tingkat produktivitas dan motivasi kerja
-
Kepuasan terhadap peran dan tanggung jawab
-
Hubungan dengan rekan kerja dan atasan
-
Peluang pengembangan karier serta pelatihan
-
Pengakuan, penghargaan, dan rasa dihargai
-
Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan
-
-
Gunakan variasi bentuk pertanyaan: Kombinasikan skala penilaian (misalnya 1–10) untuk mengukur sentimen, pilihan ganda untuk mengelompokkan jawaban, serta pertanyaan terbuka untuk memperoleh wawasan yang lebih mendalam.
-
Jamin anonimitas dan kerahasiaan: Karyawan akan lebih jujur jika tahu bahwa tanggapan mereka tidak dapat diidentifikasi. Kejujuran inilah yang menjadi dasar utama data berkualitas tinggi.
3. Pelaksanaan Survei
Cara pelaksanaan juga memengaruhi tingkat partisipasi dan keakuratan hasil survei.
-
Sosialisasikan tujuan dan manfaat survei: HRD harus menjelaskan kepada karyawan bahwa survei ini bukan alat evaluasi individu, melainkan sarana untuk menciptakan tempat kerja yang lebih baik.
-
Pilih metode yang sesuai: Survei dapat dilakukan secara daring menggunakan platform digital atau dalam bentuk fisik tergantung pada karakteristik perusahaan.
-
Atur frekuensi survei: Beberapa perusahaan melakukan survei tahunan yang komprehensif, sementara yang lain memilih pulse survey — survei singkat dan berkala (misalnya bulanan atau kuartalan) untuk memantau tren engagement secara lebih dinamis.
4. Analisis Data dan Penyusunan Laporan
Setelah survei selesai, HRD memiliki tanggung jawab untuk mengubah data mentah menjadi wawasan yang bernilai.
-
Analisis tren dan pola: Identifikasi area yang menunjukkan peningkatan atau penurunan signifikan. Misalnya, apakah tingkat engagement lebih rendah di divisi tertentu atau pada kelompok karyawan dengan masa kerja tertentu.
-
Gunakan visualisasi data: Sajikan hasil dalam bentuk grafik, bagan, atau infografik untuk mempermudah interpretasi oleh manajemen.
-
Fokus pada rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti: Setiap temuan harus diikuti dengan langkah konkret, bukan hanya laporan statistik. Misalnya, meningkatkan program pengakuan prestasi jika karyawan merasa kurang dihargai, atau memperkuat komunikasi lintas departemen bila muncul masalah koordinasi.
5. Tindak Lanjut dan Komunikasi
Tahap ini sering kali menjadi pembeda antara survei yang sukses dan yang hanya sekadar formalitas.
-
Bagikan hasil survei secara transparan: Komunikasikan hasilnya kepada seluruh karyawan, termasuk langkah-langkah perbaikan yang akan diambil. Ini menunjukkan bahwa perusahaan benar-benar mendengarkan masukan karyawan.
-
Susun rencana aksi konkret: Berdasarkan hasil survei, HRD bersama manajemen perlu membuat rencana aksi dengan target dan indikator yang jelas.
-
Pantau dan evaluasi progres: Implementasi tindak lanjut harus dipantau secara berkala untuk memastikan perbaikan berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak nyata terhadap engagement.
Mengubah Data Menjadi Aksi Nyata
Survei keterlibatan karyawan bukan hanya alat pengumpulan data, tetapi juga sarana membangun budaya kerja yang berorientasi pada keterbukaan dan perbaikan berkelanjutan. Ketika HRD secara konsisten mendengarkan suara karyawan dan menindaklanjutinya dengan aksi nyata, kepercayaan dan loyalitas akan tumbuh secara alami.
Dengan strategi yang tepat, employee engagement survey dapat menjadi kompas bagi perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif, meningkatkan produktivitas, serta mempertahankan talenta terbaik di organisasi.
Untuk panduan lengkap mengenai strategi HR dan pengembangan engagement karyawan, kunjungi Tips HRD — sumber inspirasi dan wawasan praktis bagi profesional HR di Indonesia.
