Cara Kerja HRD dalam Rekrutmen Karyawan
Tugas HRD Perusahaan dan Tanggung Jawab Lengkap di Era Digital 2025
✍️ Ditulis oleh Salma Nurshafa, Content Writer di CATAPA.
Salma memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun menulis tentang HR, payroll, dan perkembangan dunia kerja digital. Artikel ini telah ditinjau oleh Rina Wulandari, HR Manager dengan pengalaman lebih dari 10 tahun dalam manajemen SDM.
![]() |
Cara Kerja HRD dalam Rekrutmen Karyawan |
Pengertian HRD dan Ruang Lingkupnya
HRD atau Human Resources Development adalah divisi yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia di perusahaan. Banyak orang masih beranggapan bahwa HRD hanya berfokus pada perekrutan, padahal ruang lingkupnya jauh lebih luas.
HRD berperan sebagai penghubung antara karyawan dan perusahaan, sekaligus memastikan bahwa strategi bisnis berjalan seiring dengan pengembangan karyawan. Menurut laporan LinkedIn Global Talent Trends 2024, lebih dari 70% perusahaan di Asia Tenggara kini menjadikan employee upskilling dan retensi talenta sebagai prioritas utama HRD.
Di Indonesia sendiri, dasar hukum yang berkaitan dengan manajemen tenaga kerja diatur dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, serta peraturan turunannya yang terus diperbarui. Ini menjadi acuan penting bagi HRD dalam menjalankan fungsinya.
Fungsi dan Tugas HRD di Perusahaan
1. Perencanaan Tenaga Kerja
Sebelum melakukan perekrutan, HRD wajib melakukan analisis kebutuhan tenaga kerja. Tujuannya adalah memastikan perusahaan memiliki jumlah dan kualitas SDM yang sesuai dengan beban kerja.
Misalnya, perusahaan ritel menjelang musim liburan biasanya membutuhkan tambahan staf kasir. HRD perlu menghitung beban kerja tambahan, menentukan jumlah tenaga kerja sementara, serta menyiapkan kontrak kerja jangka pendek sesuai aturan.
2. Proses Rekrutmen
Rekrutmen adalah salah satu peran paling terlihat dari HRD. Proses ini mencakup:
-
Penyusunan kualifikasi pekerjaan,
-
Publikasi lowongan melalui job portal, media sosial, atau referensi internal,
-
Seleksi administrasi, psikotes, wawancara, hingga penawaran kerja,
-
Onboarding karyawan baru.
Saat ini banyak perusahaan mengadopsi teknologi rekrutmen berbasis AI dan Applicant Tracking System (ATS) untuk mempercepat proses penyaringan kandidat.
3. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Seiring perubahan teknologi, HRD dituntut memastikan karyawan selalu relevan dengan kebutuhan industri.
Program pengembangan bisa berupa soft skills training seperti komunikasi, maupun hard skills training seperti sertifikasi digital marketing atau cloud computing. Menurut survei PwC 2024, 77% CEO global menganggap upskilling karyawan sebagai salah satu strategi utama menghadapi disrupsi teknologi.
4. Perencanaan Karier Karyawan
Tugas HRD juga mencakup mendukung perjalanan karier karyawan. Dengan sistem career path yang jelas, perusahaan dapat meningkatkan motivasi dan retensi karyawan.
Contohnya, seorang staf administrasi bisa diproyeksikan menjadi HR specialist dalam 3 tahun dengan dukungan pelatihan tertentu.
5. Kompensasi dan Benefit
HRD bertanggung jawab mengelola gaji, tunjangan, pajak (PPh 21), serta kepesertaan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Selain itu, HRD juga dapat merancang benefit tambahan seperti asuransi kesehatan, cuti tambahan, atau program kesejahteraan karyawan. Benefit yang kompetitif terbukti menjadi faktor penting dalam menarik dan mempertahankan talenta.
6. Administrasi Karyawan
Pengelolaan data karyawan menjadi tugas administratif yang tidak kalah penting. Mulai dari penyimpanan kontrak kerja, pencatatan cuti, hingga dokumen kepesertaan BPJS.
Dengan administrasi yang rapi, HRD bisa mendukung kepatuhan hukum sekaligus mempermudah evaluasi kinerja.
7. Evaluasi Kinerja
HRD berperan dalam merancang sistem evaluasi kinerja yang adil dan objektif. Proses ini biasanya dilakukan melalui performance appraisal tahunan atau kuartalan.
Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai dasar pemberian bonus, promosi, atau program pelatihan lanjutan.
8. Menciptakan Lingkungan Kerja Kondusif
HRD juga bertugas memastikan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan mendukung kolaborasi. Beberapa inisiatif yang bisa dilakukan antara lain:
-
Program team building,
-
Employee engagement survey,
-
Penerapan nilai perusahaan dalam budaya kerja sehari-hari.
Lingkungan kerja yang kondusif tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga retensi karyawan.
Tips HRD dalam Menghadapi Tantangan Baru
Peran HRD kini semakin kompleks. HR tidak lagi hanya “pengurus administrasi”, melainkan partner strategis perusahaan. Agar bisa adaptif, HRD perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
-
Digitalisasi proses HR
Menggunakan software HR untuk payroll, presensi, dan administrasi agar lebih efisien. -
Memperkuat employer branding
HRD perlu memastikan perusahaan dikenal sebagai tempat kerja yang menarik bagi talenta terbaik. -
Fokus pada employee well-being
Selain gaji, aspek kesehatan mental dan keseimbangan kerja-hidup juga penting bagi generasi pekerja muda.
Untuk inspirasi lain seputar strategi HR modern, Anda bisa membaca lebih lanjut di Tips HRD.
Software untuk Mempermudah Tugas HRD
Dengan beragam tanggung jawab, HRD membutuhkan dukungan teknologi. Software HR seperti CATAPA hadir untuk membantu perusahaan mengelola:
-
Payroll dan PPh 21,
-
BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan,
-
Database karyawan,
-
Laporan kepatuhan pajak & regulasi.
Dengan otomasi, HRD dapat mengurangi pekerjaan administratif dan lebih fokus pada strategi SDM yang berorientasi pada pertumbuhan perusahaan.