Telusuri
  • Sign in / Join
  • Blog
  • Forums
  • Buy Now!
Tipshrd.com – Inspirasi, Panduan, & Strategi HRD untuk Profesional
Responsive Advertisement
  • Home
  • Tips HRD
    • Tips
    • HRD Modern
    • Tugas HRD
    • Tantangan HRD
  • Personalia
    • Advertorial
  • Advertorial
Tipshrd.com – Inspirasi, Panduan, & Strategi HRD untuk Profesional
Telusuri
Beranda Problem Solving Karyawan Produktivitas Kerja Tips HRD HRD dalam Mengelola Karyawan yang Kurang Produktif
Problem Solving Karyawan Produktivitas Kerja Tips HRD

HRD dalam Mengelola Karyawan yang Kurang Produktif

Najah Digital
TipsHRD.com
19 Nov, 2025
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

 

HRD dalam Mengelola Karyawan yang Kurang Produktif
HRD dalam Mengelola Karyawan yang Kurang Produktif

Peran HRD dalam Mengelola Karyawan Kurang Produktif dan Langkah-Langkah Penanganannya

Produktivitas karyawan merupakan salah satu pilar utama keberhasilan sebuah organisasi. Ketika ada karyawan yang mengalami penurunan kinerja, dampaknya tidak hanya dirasakan secara individu, tetapi juga dapat memengaruhi ritme kerja tim dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Karena itu, HRD (Human Resources Development) memegang peran penting dalam mengelola situasi ini melalui pendekatan yang terukur, empatik, dan strategis.

HRD tidak hanya bertugas memberikan teguran atau sanksi, tetapi lebih jauh dari itu, HRD harus mampu mengidentifikasi akar masalah, menyediakan dukungan yang tepat, serta memastikan bahwa ekspektasi kinerja ditetapkan dengan jelas. Tujuannya adalah membantu karyawan kembali produktif sekaligus menjaga stabilitas dan kesehatan organisasi.

Untuk pembahasan lengkap lainnya seputar HR dan pengembangan SDM, Anda bisa mengunjungi https://tipshrd.com sebagai referensi tambahan.


1. Identifikasi Akar Masalah: Fondasi Utama Penanganan Kinerja

Sebelum memberikan tindakan apa pun, HRD perlu memahami terlebih dahulu mengapa kinerja karyawan menurun. Identifikasi yang tepat akan memudahkan HRD menyusun strategi perbaikan yang relevan.

Beberapa penyebab umum menurunnya produktivitas antara lain:

a. Ketidaksesuaian Peran dan Tanggung Jawab

Beberapa karyawan ditempatkan pada posisi yang tidak cocok dengan minat, bakat, atau pengalaman mereka. Ketidaksesuaian ini sering membuat mereka kesulitan mencapai target.

b. Minimnya Motivasi

Motivasi dapat menurun karena kurangnya apresiasi, stagnasi karier, beban kerja berlebihan, atau tidak adanya tantangan baru. Dampaknya, semangat bekerja menurun dan tugas diselesaikan asal-asalan.

c. Masalah Pribadi atau Hubungan Antar Tim

Konflik dengan rekan kerja, tekanan keluarga, atau stres berkepanjangan dapat menghambat performa. HRD perlu memahami faktor-faktor ini tanpa melanggar privasi karyawan.

d. Kurangnya Pelatihan dan Sumber Daya

Ketika karyawan tidak dibekali alat kerja atau keterampilan yang memadai, mereka cenderung kesulitan menyelesaikan tugas dengan efektif.

Identifikasi masalah dapat dilakukan melalui wawancara, diskusi terbuka, atau analisis data kinerja. Proses ini menjadi dasar bagi langkah-langkah selanjutnya.


2. Komunikasi Terbuka dan Umpan Balik Membangun

Setelah akar masalah teridentifikasi, HRD perlu menciptakan ruang komunikasi yang aman dan jujur. Tujuannya adalah menjelaskan temuan, mendengarkan respons karyawan, dan membangun pemahaman bersama mengenai apa yang perlu diperbaiki.

a. Umpan Balik Konstruktif

Feedback harus disampaikan dengan fokus pada perilaku dan hasil kerja, bukan menyerang karakter pribadi. Contoh:
“Laporan mingguan sering terlambat,” bukan “Kamu tidak disiplin.”

b. Menetapkan Ekspektasi Kinerja

Karyawan perlu memahami standar yang harus dicapai. HRD dapat menggunakan KPI (Key Performance Indicators) atau OKR (Objectives and Key Results) agar target menjadi jelas, terukur, dan terarah.

Dengan komunikasi yang jelas, karyawan dapat mengetahui posisi mereka dan memahami langkah perbaikan yang diperlukan.


3. Menyediakan Pelatihan dan Pengembangan yang Tepat

Jika masalah berasal dari kurangnya kompetensi, HRD harus menyediakan intervensi berupa pelatihan atau mentoring.

a. Program Pelatihan

Pelatihan dapat berupa workshop, webinar, kelas online, atau sesi langsung yang meningkatkan keterampilan teknis maupun soft skills.

b. Program Mentoring atau Coaching

Karyawan bisa didampingi oleh mentor atau atasan langsung yang membantu mereka memahami cara kerja yang lebih baik, memberikan arahan, dan mendukung proses peningkatan kompetensi.

Investasi pada pengembangan karyawan tidak hanya memperbaiki performa, tetapi juga meningkatkan keterlibatan (engagement) dan loyalitas.


4. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Mendukung dan Positif

Lingkungan kerja memengaruhi produktivitas secara signifikan. HRD harus memastikan bahwa tempat kerja mendukung kenyamanan fisik dan psikologis.

a. Pengakuan dan Apresiasi

Penghargaan, ucapan terima kasih, bonus, atau bahkan pujian sederhana dapat meningkatkan motivasi secara drastis. Karyawan yang dihargai cenderung memberi performa yang lebih baik.

b. Work-Life Balance

Memberikan fleksibilitas jam kerja, opsi kerja hybrid, atau kebijakan yang mendukung kesehatan mental membantu karyawan menjalankan pekerjaannya tanpa tekanan berlebihan.

c. Budaya Kerja Positif

Budaya yang mengutamakan kolaborasi, saling menghormati, dan komunikasi terbuka membantu mengurangi konflik dan meningkatkan produktivitas.


5. Evaluasi Berkala dan Tindak Lanjut

Perbaikan tidak terjadi dalam satu malam. HRD perlu melakukan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa intervensi berjalan sesuai rencana.

a. Pantau Kemajuan

Penilaian dapat dilakukan setiap minggu atau bulan, tergantung kebutuhan. HRD harus mencatat perkembangan dan memberikan umpan balik tambahan jika diperlukan.

b. Sesuaikan Rencana jika Diperlukan

Jika tidak ada peningkatan, strategi perbaikan mungkin perlu dimodifikasi. Bisa jadi karyawan membutuhkan pelatihan tambahan, rotasi pekerjaan, atau pendekatan coaching yang lebih intens.

Evaluasi yang konsisten memastikan karyawan memiliki kesempatan yang adil untuk memperbaiki diri.


6. Tindakan Tegas sebagai Pilihan Terakhir

Jika sudah dilakukan pembinaan, pelatihan, dan evaluasi berkala namun karyawan tetap tidak menunjukkan perbaikan, HRD harus mempertimbangkan tindakan tegas.

a. Peringatan Resmi

Peringatan tertulis dapat diberikan sebagai langkah formal untuk menegaskan pentingnya perubahan.

b. Penyesuaian Peran atau Mutasi

Jika karyawan tidak cocok dengan posisinya, mutasi dapat menjadi solusi yang lebih baik daripada sanksi keras.

c. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

PHK adalah opsi terakhir setelah seluruh upaya perbaikan tidak berhasil dan kinerja rendah tersebut sudah mengganggu operasional perusahaan. Proses PHK harus mengikuti kebijakan perusahaan dan regulasi ketenagakerjaan.


Kesimpulan

Mengelola karyawan kurang produktif membutuhkan pendekatan yang seimbang antara empati dan ketegasan. HRD berperan sebagai fasilitator yang memastikan bahwa karyawan mendapatkan dukungan optimal sekaligus memahami tanggung jawab mereka dalam berkontribusi bagi perusahaan.

Dengan melakukan identifikasi masalah, komunikasi terbuka, pelatihan, penciptaan lingkungan kerja positif, evaluasi berkala, dan mengambil tindakan tegas jika diperlukan, organisasi dapat menjaga produktivitas sekaligus mempertahankan hubungan kerja yang sehat.

Untuk artikel HRD lainnya, silakan kunjungi https://tipshrd.com

Via Problem Solving Karyawan
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

- Advertisment -
Responsive Advertisement
- Advertisment -
Responsive Advertisement

Featured Post

HRD dalam Mendukung Digital Workplace Perusahaan

TipsHRD.com 19 November 0
HRD dalam Mendukung Digital Workplace Perusahaan
HRD dalam Mendukung Digital Workplace Perusahaan Peran Strategis HRD dalam Mendukung Digital Workplace Perusahaan Digital workplace bukan lagi sekadar tren,…

Most Popular

Cara Kerja HRD dalam Rekrutmen Karyawan

Cara Kerja HRD dalam Rekrutmen Karyawan

21 September
Strategi HRD dalam Mengelola Sumber Daya Manusia

Strategi HRD dalam Mengelola Sumber Daya Manusia

21 September
Perbedaan HRD dan Personalia di kantor

Perbedaan HRD dan Personalia di kantor

21 September
HRD dalam Mendukung Fleksibilitas Kerja

HRD dalam Mendukung Fleksibilitas Kerja

12 Oktober
12 Tugas HRD yang Wajib Dipahami dalam Perusahaan Modern

12 Tugas HRD yang Wajib Dipahami dalam Perusahaan Modern

21 September
HRD dalam Mendukung Digital Learning Perusahaan

HRD dalam Mendukung Digital Learning Perusahaan

12 Oktober
HRD dalam Mengelola Tenaga Kerja Generasi Berbeda

HRD dalam Mengelola Tenaga Kerja Generasi Berbeda

12 Oktober
HRD dalam Mengelola Kerja Sama Universitas dan Industri

HRD dalam Mengelola Kerja Sama Universitas dan Industri

12 Oktober
Pengertian HRD dan Perannya dalam Perusahaan

Pengertian HRD dan Perannya dalam Perusahaan

21 September
Bagaimana HRD Melakukan Wawancara Kerja

Bagaimana HRD Melakukan Wawancara Kerja

22 September
Seedbacklink
Tipshrd.com – Inspirasi, Panduan, & Strategi HRD untuk Profesional

Tentang Kami

TipsHRD.com menyajikan tips HRD, manajemen SDM, rekrutmen, dan strategi karier untuk membantu profesional serta perusahaan berkembang lebih baik

Follow Us

© Hak Cipta dilindungi Undang Undang - tipshrd.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us