Perbedaan HRD dan GA dalam Perusahaan
![]() |
perbedaan HRD dan GA dalam perusahaan |
Perbedaan HR dan GA: Fungsi, Peran, dan Tips HRD dalam Mengelolanya
Ketika mencari lowongan kerja, seringkali kita menemukan posisi HR/GA atau bahkan HRGA Staff. Tidak sedikit pencari kerja yang bingung, apakah HR dan GA itu sama atau berbeda? Padahal, keduanya memiliki fungsi yang berbeda dan penting bagi perusahaan.
Agar tidak keliru, mari kita bahas secara lengkap mengenai perbedaan HR dan GA, mulai dari definisi, fungsi, tujuan, hingga bagaimana perusahaan mengelola keduanya.
Apa Itu HR?
HR (Human Resource) adalah divisi yang mengelola aspek sumber daya manusia dalam perusahaan. Peran utamanya adalah memastikan karyawan bekerja produktif, berkembang, dan selaras dengan tujuan bisnis perusahaan.
Fungsi utama HR meliputi:
-
Rekrutmen dan seleksi karyawan.
-
Mengelola kompensasi (gaji, tunjangan, bonus, insentif).
-
Pelatihan dan pengembangan keterampilan karyawan.
-
Menjaga hubungan kerja dan penyelesaian konflik.
-
Administrasi kepegawaian, termasuk data karyawan.
-
Mengawasi performa kerja dan kepatuhan terhadap SOP.
Dalam praktiknya, HR sering kali berperan sebagai partner strategis perusahaan, karena keberhasilan bisnis sangat bergantung pada kualitas dan motivasi karyawan.
Apa Itu GA?
GA (General Affairs) adalah divisi yang berfokus pada pengelolaan urusan umum, fasilitas, dan kebutuhan operasional perusahaan. GA bisa dianggap sebagai support system yang menjaga kelancaran kegiatan sehari-hari.
Fungsi utama GA meliputi:
-
Mengelola inventaris dan infrastruktur (kantor, kendaraan, peralatan kerja).
-
Pengadaan barang dan logistik.
-
Administrasi umum seperti perizinan, surat menyurat, pengarsipan.
-
General support (transportasi, layanan kantor, keamanan, katering).
-
Menjaga hubungan dengan vendor dan pihak eksternal.
-
Memastikan keselamatan kerja dan lingkungan yang kondusif.
GA memastikan karyawan memiliki fasilitas yang layak, sehingga mereka bisa bekerja dengan nyaman dan produktif.
Penempatan HR dan GA dalam Perusahaan
Penempatan HR dan GA biasanya bergantung pada ukuran, struktur, dan kebutuhan perusahaan.
-
Perusahaan kecil: HR dan GA sering digabung menjadi satu posisi, misalnya HRGA Staff. Seorang karyawan bisa mengurus rekrutmen sekaligus memastikan fasilitas kantor tersedia.
-
Perusahaan menengah-besar: HR dan GA biasanya dipisahkan menjadi dua divisi. HR fokus pada SDM, sedangkan GA fokus pada fasilitas dan operasional.
-
Struktur matriks: HR ditempatkan di bawah divisi SDM, sementara GA bisa berada di bawah divisi operasional.
Contoh nyata: di startup teknologi dengan tim kecil, HR dan GA bisa digabung karena jumlah karyawan masih sedikit. Tapi di perusahaan manufaktur besar dengan ribuan karyawan, HR dan GA harus dipisahkan agar fungsi keduanya berjalan maksimal.
Tujuan HR dan GA
Secara garis besar, tujuan HR dan GA berbeda:
-
Tujuan HR: meningkatkan produktivitas karyawan, menjaga retensi, serta mendukung pencapaian bisnis.
-
Tujuan GA: menjaga kelancaran operasional, memastikan fasilitas tersedia, dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Keduanya saling melengkapi: HR mengelola “orang”, GA mengelola “lingkungan” agar orang tersebut bisa bekerja optimal.
Peran dan Tanggung Jawab HR vs GA
-
HR: berperan sebagai perencana strategi SDM, konsultan hubungan kerja, konsultan pengembangan karier, sekaligus penjaga nilai dan budaya perusahaan.
-
GA: berperan sebagai pengelola aset, penyedia kebutuhan operasional, pengelola administrasi umum, serta penjaga keamanan dan keselamatan.
Jika HR berfokus pada people management, maka GA lebih ke facility and support management.
Tabel Perbedaan HR dan GA
Aspek | HR (Human Resource) | GA (General Affairs) |
---|---|---|
Fokus | Sumber daya manusia (karyawan) | Fasilitas, aset, dan kebutuhan umum |
Fungsi | Rekrutmen, pelatihan, kompensasi, hubungan kerja | Inventaris, logistik, administrasi umum |
Tujuan | Produktivitas & retensi karyawan | Efisiensi operasional & kenyamanan kerja |
Peran & Tanggung Jawab | Strategi SDM, budaya, kepatuhan | Pengelolaan aset & fasilitas |
Tantangan Mengelola HR dan GA
Dalam praktiknya, ada beberapa tantangan yang sering terjadi:
-
Peran HR dan GA yang tumpang tindih, terutama di perusahaan kecil.
-
Keterbatasan sumber daya sehingga HR sibuk dengan administrasi, padahal perlu fokus pada strategi.
-
GA yang tidak terintegrasi dengan HR sehingga komunikasi bisa terputus.
Jika tidak dikelola dengan baik, kinerja perusahaan bisa terhambat.
Tips HRD dalam Mengelola HR dan GA
Berdasarkan praktik terbaik di dunia HR, berikut beberapa Tips HRD yang bisa diterapkan agar HR dan GA berjalan efektif:
-
Pisahkan fungsi dengan jelas. Buat deskripsi kerja (job description) yang spesifik untuk HR dan GA agar tidak ada tumpang tindih.
-
Gunakan sistem HRIS. Sistem ini membantu HR dalam penggajian, absensi, dan administrasi, sekaligus mendukung GA dalam pengelolaan aset dan fasilitas.
-
Tingkatkan komunikasi antar divisi. Pastikan HR dan GA saling berkoordinasi dalam mendukung karyawan.
-
Lakukan evaluasi berkala. Tinjau apakah struktur HR dan GA sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang terus berkembang.
-
Bangun budaya kolaborasi. HR dan GA harus dipandang sebagai tim pendukung utama, bukan sekadar divisi administratif.
Untuk panduan lengkap dan insight lain seputar pengelolaan karyawan dan divisi HR, kamu bisa membaca lebih lanjut di Tips HRD.
Studi Kasus: HR dan GA di Perusahaan Manufaktur
Di sebuah perusahaan manufaktur besar di Indonesia, HR memiliki tugas utama dalam rekrutmen operator produksi dan pelatihan keselamatan kerja. Sementara GA bertugas memastikan pabrik memiliki pasokan listrik cadangan, sistem keamanan, serta fasilitas transportasi karyawan.
Keduanya harus bekerja sama: HR memastikan karyawan memiliki keterampilan, GA memastikan lingkungan kerja aman. Jika salah satunya tidak berjalan, produktivitas perusahaan akan terganggu.
Penutup
Dengan memahami perbedaan HR dan GA, kita bisa melihat bahwa keduanya memiliki peran yang berbeda namun saling mendukung. HR berfokus pada manusia, GA berfokus pada fasilitas. Bila keduanya dikelola dengan baik, perusahaan akan lebih efisien, karyawan lebih produktif, dan tujuan bisnis lebih mudah tercapai.