HRD dan Pengelolaan Kesejahteraan Karyawan
![]() |
HRD dan Pengelolaan Kesejahteraan Karyawan |
Perbedaan HRM dan HRD: Fungsi, Peran, dan Implementasi di Perusahaan Modern
Sumber Daya Manusia (SDM) selalu menjadi faktor penting dalam kesuksesan sebuah perusahaan. Pengelolaan yang tepat tidak hanya memastikan karyawan bekerja secara produktif, tetapi juga membuat mereka terus berkembang sesuai kebutuhan zaman. Dalam praktiknya, ada dua istilah yang sering digunakan, yaitu Human Resource Management (HRM) dan Human Resource Development (HRD). Keduanya sering dipakai bergantian, padahal memiliki fokus yang berbeda.
Agar tidak salah kaprah, mari kita bahas perbedaan HRM dan HRD, bagaimana fungsinya di perusahaan modern, serta bagaimana implementasi terbaiknya dalam mendukung pertumbuhan bisnis.
Pengertian Human Resource Management (HRM)
Human Resource Management (HRM) adalah pendekatan strategis untuk mengelola karyawan sebagai aset penting perusahaan. HRM mencakup hal-hal administratif seperti perekrutan, payroll, tunjangan, hingga kepatuhan hukum ketenagakerjaan. Namun, perannya kini berkembang lebih jauh dengan memastikan kesejahteraan karyawan, manajemen kompensasi, serta strategi untuk mempertahankan talenta terbaik.
Dengan kata lain, HRM adalah fondasi yang mengatur people management secara menyeluruh. Jika HRM berjalan dengan baik, maka perusahaan bisa mengurangi risiko, menjaga kepuasan karyawan, serta mencapai target bisnis.
Pengertian Human Resource Development (HRD)
Sementara itu, Human Resource Development (HRD) adalah bagian dari HRM yang berfokus pada pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi karyawan. HRD mencakup pelatihan, coaching, mentoring, hingga perencanaan karier.
Tujuan HRD adalah memastikan karyawan mampu beradaptasi dengan perubahan bisnis, teknologi, dan kebutuhan industri. Misalnya, karyawan di bidang keuangan tidak cukup hanya memahami akuntansi dasar, tetapi juga harus menguasai software keuangan modern. Di sinilah peran HRD untuk memastikan peningkatan keterampilan terus berlangsung.
Perbedaan Utama HRM dan HRD
Agar lebih jelas, berikut adalah tabel perbandingan sederhana:
Aspek | HRM (Human Resource Management) | HRD (Human Resource Development) |
---|---|---|
Fokus | Pengelolaan administratif & strategis SDM | Pengembangan keterampilan & kompetensi |
Aktivitas Utama | Rekrutmen, payroll, kepatuhan hukum, benefit | Training, pelatihan, coaching, karier |
Orientasi | Jangka pendek & menengah | Jangka panjang & berkelanjutan |
Tujuan | Efisiensi dan keberlangsungan organisasi | Pertumbuhan & adaptasi karyawan |
Dengan melihat perbedaan ini, jelas bahwa HRM dan HRD bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan saling melengkapi.
Pentingnya HRM dan HRD di Era Modern
Dalam laporan SHRM Global Trends 2023, sebanyak 72% perusahaan di Asia Tenggara menyatakan bahwa pengembangan SDM melalui HRD menjadi prioritas utama, terutama untuk menghadapi transformasi digital. Di sisi lain, HRM tetap diperlukan untuk memastikan kebijakan, struktur organisasi, dan kesejahteraan karyawan berjalan dengan lancar.
Contohnya, perusahaan teknologi di Indonesia yang ingin memperluas pasar global tentu membutuhkan HRM yang kuat untuk mengelola sistem rekrutmen lintas negara. Namun, HRD juga harus memastikan karyawan menguasai keterampilan internasional, seperti komunikasi lintas budaya atau penggunaan teknologi terbaru.
Program Pengembangan Kontinu
Salah satu praktik terbaik dari HRD adalah menyusun program pengembangan berkelanjutan. Program ini bisa berupa pelatihan internal, kerjasama dengan lembaga pendidikan, atau sertifikasi profesional. Dengan begitu, karyawan tidak hanya menjadi lebih produktif, tetapi juga merasa dihargai karena perusahaannya berinvestasi pada karier mereka.
Menurut Dr. Andri Setiawan, konsultan HR dengan pengalaman lebih dari 15 tahun:
“HRM membangun sistem yang solid untuk mengelola karyawan, sedangkan HRD memastikan talenta dalam sistem itu terus berkembang. Tanpa HRD, HRM hanya menjadi aktivitas administratif tanpa arah pengembangan.”
Manajemen Kinerja Efektif
Selain pengembangan, HRM juga memiliki peran besar dalam manajemen kinerja. Dengan adanya sistem penilaian berkala, perusahaan bisa mengukur sejauh mana karyawan berkontribusi terhadap tujuan organisasi. Hasil evaluasi ini bisa digunakan HRD untuk merancang program pelatihan yang lebih tepat sasaran.
Misalnya, jika hasil evaluasi menunjukkan tim marketing masih lemah dalam digital analytics, maka HRD dapat mengadakan pelatihan khusus tentang Google Analytics atau Social Media Data Insight.
Studi Kasus Singkat: Implementasi HRM dan HRD
Sebuah perusahaan manufaktur di Jakarta menghadapi masalah tingginya turnover karyawan. HRM kemudian memperbaiki sistem rekrutmen dengan proses seleksi yang lebih ketat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan lewat program tunjangan kesehatan.
Namun, masalah belum selesai. HRD kemudian masuk dengan merancang program pelatihan keterampilan teknis dan manajerial. Hasilnya, dalam 12 bulan, tingkat retensi karyawan naik 35%, dan produktivitas meningkat signifikan.
Studi kasus ini menunjukkan bagaimana HRM dan HRD bekerja bersama untuk menghasilkan dampak yang nyata.
Tips HRD untuk Perusahaan
Agar HRD benar-benar bermanfaat, perusahaan perlu fokus pada kebutuhan karyawan. Beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan:
-
Lakukan analisis kebutuhan pelatihan → Jangan asal membuat program. Pastikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.
-
Gunakan teknologi Learning Management System (LMS) → Membantu mengelola materi, progres, dan hasil pelatihan.
-
Berikan jalur karier yang jelas → Karyawan akan lebih termotivasi jika tahu ada kesempatan berkembang.
-
Ukur efektivitas program HRD → Gunakan KPI yang jelas untuk menilai hasil pelatihan.
Untuk membaca lebih banyak praktik terbaik dalam pengembangan SDM, Anda bisa mengunjungi Tips HRD.
Mengapa Artikel Ini Penting bagi Perusahaan
Pemahaman yang jelas mengenai perbedaan HRM dan HRD membantu perusahaan menyusun strategi SDM yang lebih efektif. HRM memberi fondasi sistem yang kokoh, sementara HRD memastikan pertumbuhan dan adaptasi talenta. Kombinasi keduanya akan membuat perusahaan mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan bisnis modern.
Dengan implementasi yang tepat, perusahaan tidak hanya bisa menjaga stabilitas internal, tetapi juga menciptakan budaya kerja yang sehat, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.